Selasa, 21 Februari 2012

Perawatan dan Pemeliharaan Alat Bantu Dengar



Alat Bantu Dengar adalah barang elektronik yang sangat kecil dan sensitif. Oleh karenanya, penting untuk merawat alat bantu dengar dengan hati-hati.
Perawatan yang teratur dan hati-hati dapat memperpanjang masa guna alat bantu dengar serta membantu si pengguna untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari alat bantu dengar.

Penyebab kerusakan pada ABD:
  • Keringat & Air
  • Panas, lembab dan bahan kimia
  • Jatuh atau terbentur benda keras
  • Cairan kimia dari baterei
  • Kotoran telinga

Peralatan perawatan ABD:
  • Kuas kecil
  • Blower
  • Tissue/lap bersih
  • Cutton buds
  • Sabun
  • Drying Kit

Perawatan ABD harian:
  • Membersihkan badan ABD
Setiap selesai memakai lakukan hal berikut:
-          sebaiknya lepaskan baterei ABD dari tempatnya
-          lap seluruh permukaan ABD dengan lap halus kering atau dengan tissue kering
-          pastikan keringat dan air tidak menempel pada badan ABD
-          jangan gunakan hair dryer untuk mengeringkan ABD

  • Membersihkan lubang microphone
-          sebaiknya lepaskan baterei ABD dari tempatnya
-          ambil kuas kecil yang bersih
-          bersihkan lubang microphone dengan menggunakan kuas kecil

  • Membersihkan earmould dan earhook
-          lepas selang earmould dari ABD
-          basuh earmould dengan air hangat dan sabun
-          bilas earmould dengan air
-          keringkan earmould (agar hasil lebih baik gunakan blower)
-          pastikan earmould sudah kering sebelum dipasangkan lagi ke ABD

  • Membersihkan tempat baterei
-          buka tempat baterei
-          lepaskan baterei dari tempatnya
-          ambil cotton bud yang bersih
-          bersihkan dengan perlahan tempat baterei dengan cotton bud

  • Membersihkan battery contact
-          buka tempat baterei
-          lepaskan baterei dari tempatnya
-          secara perlahan, bersihkan battery contact dengan cotton bud yang bersih
-          jangan menggunakan cairan apapun untuk membersihkan battery contact

Penyimpanan:
  • Simpan ABD pada tempat yang sejuk dan kering
  • Jauhkan atau lindungi ABD dari panas yang berlebih
  • Simpan ABD pada tempat yang sulit dijangkau anak-anak ataupun binatang peliharaan
  • Lepas ABD ketika menggunakan produk perawatan rambut (hair tonic/hair lotion)
  • Buka tempat baterei dan simpan ABD pada kotaknya
  • Gunakan kotak yang disediakan atau disarankan

Drying Kit, terdiri dari:
  • Kapsul yang berfungsi menyerap dan membuat kering ABD pada kondisi lembab
  • Box drying berfungsi untuk menyimpan ABD

Service Berkala:
  • Dilakukan di pusat pelayanan audiologi
  • Dilakukan maksimal 4 bulan sekali

Belajar Mendengar



Aktivitas sehari-hari pada anak-anak dapat digunakan untuk meningkatkan pendengaran, ujaran, bahasa dan berpikir. Perkembangan untuk meningkatkan pendengaran, terbagi dalam 3 bagian:
  1. Diskriminasi fonem dalam suku kata.
  2. Diskriminasi perkataan dalam ungkapan.
  3. Memori auditori.
Bahasa dikembangkan melalui peningkatan pendengaran dengan menggunakan wicaranya berulang-ulang dan dengan perbedaan akuistik yang baik. Terapis harus mulai dari apa yang dipahami dan bermakna pada anak-anak tersebut. Bahasa dan berpikir dibina bersama kemudian dikembangkan dalam bahasa lisan, disesuaikan dengan cara berkomunikasi.

Dalam meningkatkan fungsi pendengaran, terdapat hubungan antara pendengaran, wicara, bahasa dan pemikiran di dalam semua aktivitas sehari-hari, dimana sasaran itu digolongkan di dalam 1 aktivitas. Belajar mendengar tidak berhubungan dengan umur.

  1. Meningkatkan pendengaran dengan cara duduk bersebelahan dan dekat dengan pengguna Alat Bantu Dengar.
  2. Mengurangi bunyi bising di sekitarnya, seperti bunyi radio, televisi, AC dan sebagainya.
  3. Bantu anak-anak itu dengan cara menggunakan “motherese” agar wicaranya lebih jelas.
  4. Pilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan umur anak-anak tersebut.

Tahapan-Tahapan Peningkatan Kemampuan Pendengaran:
  1.  Deteksi:  Untuk mengetahui ada atau tidaknya bunyi dilakukan dalam permainan, dimana anak-anak belajar memberi jawaban  terhadap bunyi yang ia dengar. Frekuensi vocal yang mudah seperti (oo), yang sedang (ah) dan (brem-m-m), lebih mudah dideteksi oleh anak-anak, oleh karena mereka sering mendengar bunyi-bunyi konsonan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan bunyi-bunyi konsonan (m-m-m), (b-b-b) dan bisikan (baa), maka akan menambah pengenalan pendengaran.

  1. Diskriminasi
Membedakan bunyi dalam hal kualitas, intensitas, durasi dan nada. Apabila anak-anak keliru dalam berkata, maka mereka harus belajar membedakan bunyi dulu.

  1. Identifikasi
Bila anak-anak itu mulai menggunakan perkataan yang bermakna, maka orang tua dapat menambah bagaimana pendengaran anak tersebut dalam pembendaharaan katanya melalui permainan atau aktivitas sehari-hari.

  1. Pemahaman
Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, bercerita dan memberikan lawan kata.

Perkembangan Kemampuan Pendengaran

Perbedaan fonem dalam suku kata:
  • Menanggapi variasi vokal. Contoh: /u/, /a/, /i/ dan suara (br-r-r).
  • Menanggapi variasi konsonan. Contoh: (m-m-m), (b-b-b) dan (wa-wa).
  • Peniruan gerakan fisik (permulaan untuk bicara).
  • Mempergunakan peniruan kiu tangan (untuk produksi fonem spontan).
  • Peniruan kualitas variasi suara supra segmental pada fonem atau variasikan nada, irama dan durasi. Contoh: (ae-ae) (ae-ae), (ma) (ma), (m-a-a-a).
  • Peniruan pertukaran vokal diftong. Contoh: (a-u) (u-i) (a-i).
  • Peniruan variasi konsonan pada friktatif (gesekan, mis: f-v), nasal (sengau, mis: m-ng) dan posif (letusan, mis: p-t). Contoh: /h/ /h/ dengan /m/ /m/ /m/ dengan /b/ /b/.
  • Peniruan konsonan bersuara dan tidak bersuara, contoh: /b/ /b/ dengan /p/ /p/, kemudian variasikan dengan vokal. Contoh: (bo-bo) (pae-pae).
  • Peniruan suku kata dengan konsonan-vokal. Contoh: (ba-bo), (mi-mu).
  • Ganti komponen yang berlainan dan variasikan dengan vokal. Contoh: (ma-ma) (no-no); (bi-bi) (go-go).
  • Variasikan suku kata konsonan dengan vokal yang sama. Contoh: (bi-di), ko-go).

Perbedaan perkataan dalam ungkapan:
  • Memperkenalkan bunyi untuk kata yang bermakna. Contoh: ngung-ngung à pesawat, ngeng-ngeng à motor; tut-tut à kereta api.
  • Memperkenalkan 2 suku kata berlainan pada kata yang bermakna. Contoh: pisang, bunga.
  • Memperkenalkan kata yang bermakna konsonan awal sama dan vokal yang bervariasi. Contoh: bola, botak, bonsai.
  • Memperkenalkan kata-kata yang bermakna dengan perbedaan konsonan yang khas untuk p.o.a (point of articulation-penempatan alat ucap) dan m.o.a (manner of articulation -caranya).
  • Memperkenalkan konsonan awal yang sama dan konsonan akhir yang berlainan. Contoh: cap, cat.

Memori Pendengaran:
  • Mulailah dengan suara-suara yang berhubungan. Contoh: tik-tok dengan moo-oo-oo.
  • Memahami dan melakukannya. Contoh: tutup pintu, buka pintu.
  • Memperkenalkan kalimat dan mengulang kata-kata terakhir, kemudian kata-kata tengah. Contoh: Di mana bola kemudian lempar, lempar, lempar. Pegang hidung, hidung, hidung mancung.
  • Memperkenalkan kalimat, dimana kata akhir diletakkan di tengah. Contoh: Ambil gelas kemudian letakkan gelas di atas meja.
  • Pilih 2 objek kata dalam 1 kalimat. Contoh: Beri saya bola dan sepatu. Cuci kedua tanganmu.
  • Memperkenalkan obyek dengan cara mendengarkan uraian dalam kalimat. Contoh: Bila engkau mempunyai sayap, engkau dapat melakukan terbang ke atas langit.
  • Pilih 3 unit:
-         3 obyek. Contoh: saya mau buku, jeruk dan topi.
-         Kata benda, kata depan. Contoh: anjing itu di bawah kursi.
-         2 obyek dan penghubung. Contoh: beri saya apel bukan jus apel.
-         2 kata benda ditambah kata kerja. Contoh: kuda dan ayam sedang minum, boneka dan kucing duduk di kursi.
-         1 kata kerja dan 2 obyek. Contoh: cuci tangan dan kaki.
  • Memperkenalkan 4 sampai 5 unit:
-         4 obyek. Contoh: beri saya apel, buku, pensil dan penghapus.
-         2 kata kerja. Contoh: bapak sedang tidur dan ibu sedang duduk.
-         Variasikan perbedaan kata penghubung, kata depan dan kata kerja. Contoh: ambil apel atau nanas di samping gelas itu atau berikan ibu jam bukan gelang.
-         Menambah keterangan waktu. Contoh: sebelum kamu tidur harus gosok gigi dulu.
-         Menambah uraian dalam kalimat. Contoh: Bapak makan kue dan minum teh kemudian duduk di depan televisi.
  • Melakukan percakapan dari topik yang telah diketahuinya.
  • Mendengarkan cerita dan menjawab pertanyaan.
  • Melakukan percakapan dengan topik yang diketahui oleh keluarganya.
  •  Sumber: Dr. Rosmadewi